5 Dampak Utama Resesi Terhadap Bisnis di Indonesia

Spread the love

Resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan yang terjadi dalam waktu yang stagnan dan juga lama. Biasanya resesi dapat terjadi mulai dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Resesi termasuk juga kontraksi secara besar-besaran di dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.

Resesi dapat terjadi pada saat ekonomi di suatu negara mengalami peningkatan pengangguran, produk domestik bruto, penurunan ritel dan adanya kontraksi pendapatan serta manufaktur pada jangka waktu yang lama dan pertumbuhan ekonomi riil dengan nilai negatif dalam 2 kuartal secara berturut-turut.

Dampak dari resesi bisa dimulai dengan perlambatan ekonomi yang dapat membuat sektor riil menahan kapasitas dari produksinya. Hal seperti ini bisa mengakibatkan pemutusan hubungan kerja atau PHK, kinerja instrumen investasi mengalam penurunan.

Akibatnya, investor akan menempatkan dana mereka dengan bentuk investasi yang aman sampai melemahnya daya beli masyarakat sebab mereka cukup selektif dalam memakai uangnya. Perlu kamu ketahui, ada banyak dampak resesi terhadap bisnis lainnya di Indonesia yang bisa terjadi.

Begini 5 Dampak Resesi Terhadap Bisnis di Indonesia

5 contoh dampak resesi terhadap bisnis di Indonesia yang bisa terjadi adalah:

Kenaikan Harga

Salah satu dampak dari resesi terhadap bisnis yang bisa terjadi di Indonesia adalah terjadinya kenaikan harga. Kenaikan harga sangat berpengaruh dengan dunia bisnis, sehingga bisa membuat mereka rugi besar. Terlebih lagi untuk bahan baku yang naik cukup tinggi, sehingga mau tidak mau pebisnis harus menaikkan harga produknya juga.

Kenaikan harga tidak terjadi pada produk saja, namun juga dapat terjadi pada layanan atau jasa. Apalagi produk-produk buatan negeri maupun impor. Saat bahan baku naik, maka ongkos produksi yang dikeluarkan semakin besar juga.

Operasi Bisnis Terhambat

Dengan kenaikan bahan baku juga bisa mengancam operasional perusahaan. Perusahaan yang dahulunya dapat memproduksi barang cukup banyak sekaligus, sekarang harus menekan pengeluarannya untuk pembelian bahan baku.

Hal ini memungkinkan perusahaan menekan produksi dan sejumlah produk dapat berhenti beredar. Oleh sebab itu, masalah seperti ini bisa membuat cash flow jadi terhambat.

Daya Beli Menurun

Resesi juga bisa membuat daya beli masyarakat semakin menurun karena imbas dari kenaikan bahan baku. Bagi mereka yang mengalami penurunan pendapatan bisa beralih ke barang dengan harga yang jauh lebih murah.

Masyarakat juga akan selektif dalam membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan pokok dahulu. Menurunnya daya beli masyarakat akan menyebabkan perusahaan kehilangan cukup banyak pendapatan atau omset jadi semakin menurun.

Kinerja Investasi Menurun

Resesi juga bisa menyebabkan kinerja investasi jadi menurun karena melemahnya nilai tukar mata uang rupiah. Ketidakstabilan ekonomi bisa membuat para investor beralih ke instrumen investasi yang aman dan minim dengan risiko. Menurunnya kinerja investasi juga dapat berdampak besar ke operasi bisnis hingga ekspansi usaha.

Pengurangan Karyawan di Perusahaan

Dampak resesi bisa menyebabkan pengurangan karyawan di perusahaan. Tidak hanya pemerintah saja, namun juga sektor bisnis juga terkena imbasnya dari dampak resesi global. Salah satu cara untuk dapat bertahan dari ketidakpastian ekonomi adalah dengan cara mengurangi karyawan atau PHK.

Perusahaan yang terdampak resesi global tidak mampu lagi untuk membayar upah karyawannya dan pada akhirnya angka pengangguran akan semakin besar dan kemiskinan terus meningkat.

Seperti itulah 5 dampak resesi global terhadap bisnis di Indonesia dan untuk informasi selengkapnya mengenai dunia bisnis bisa cari di Rizalramadhan.com.